Instagram

Wednesday, September 24, 2014

Semenjak nama Pantai Ngalur dan Sanggar mulai dikenal publik, keduanya langsung menjadi magnet kuat di Tulungagung selatan. Kedua pantai tersebut tak henti-hentinya menyedot perhatian wisatawan. Semuanya dibuat penasaran oleh panoramanya yang konon masih alami.
 
Sanggar (kiri) dan Ngalur (kanan)
Pantai Ngalur dan Sanggar terletak di Desa Jengglungharjo, Kecamatan Tanggunggunung. Lokasi pantai tersebut berjarak 24,6 km dari pusat Tulungagung. Demi membuktikan kebenaran keindahan pantai-pantai itu, gue melakukan perjalanan ke pantai ini yang jaraknya saling berdekatan.


Tanggal 16 Agustus 2014, kita bersembilan melakukan perjalanan dari kediri. Tersangka yang ikut dalam trip kali ini adalah Gue, Ronny, Raito, Daus, Dwiki, Rizki, Mas teguh, Havid, dan satu-satunya cewek yaitu Dwika. Berbekal informasi yang gue cari dari internet kita pun bergegas meninggalkan kediri dan menuju Campurdarat. Sekitar pukul 18:05 kita mulai meninggalkan kediri.

Perjalanan menuju Campurdarat kami tempuh +/- 2 jam dengan santai. Rute menuju pantai ini sama hal-nya dengan menuju ke Pantai Popoh tapi di pertigaan SMAN 1 Campurdarat kita berbelok ke kiri dan menyusuri jalanan yang menanjak ditengah hutan pinus. Sekitar 5km sebelum SMPN Tanggunggunung terdapat sebuah pertigaan. Nah disinilah gerbang awal menuju Pantai Sanggar.

Dari pertigaan tersebut kami berbelok ke selatan untuk menuju Jengglungharjo. Meski rutenya simpel, kami tetap menyempatkan diri untuk bertanya pada warga setempat agar tidak tersesat. Alhamdulillah setelah melalui jalan yang benar, akhirnya kami sampai di pemukiman terakhir sebelum pantai. Di sini papan-papan petunjuk menuju pantai sudah dapat dilihat dengan jelas. Selanjutnya perjalanan tinggal mengikuti petunjuk jalan saja.

Kondisi jalan menuju pantai sudah lumayan. Adanya pengelolaan secara sederhana, membuat jalanan menuju pantai menjadi mudah untuk dilalui. Jalannya memang masih berupa jalan tanah, tapi sudah bisa untuk lalu lalang kendaraan roda dua. Di setiap tanjakan juga telah dicor beton, sehingga memudahkan kendaraan dalam menanjak. Meskipun demikian, suasana adventure tetap dapat kami rasakan, karena  jalanan tersebut berkelok-kelok melintasi bukit-bukit yang masih alami.

Setelah melalui jalan yang berkelok-kelok, akhirnya pukul 21:30 kami sampai juga di pantai. Setelah tiba di pantai kita langsung diriin tenda dan masak untuk makan malam. Sembari gue masak yang lain asyik menikmati suasana malam di pantai sanggar.
Masak masak
Rembulan

Setelah masak beres, kita makan bareng-bareng tak lupa kopi sebagai hidangan penutup. Hunting foto milky way, merenung, modus, itulah yang kami lakukan malam itu. Hingga kantuk menyerang temen-temen gue. Sedangkan gue dan dwika tetap terjaga dan menikmati malam itu berdua. Banyak hal yang kami ceritakan malam itu hingga entah bagaimana ceritanya malam itu kita jadian. *cie *cie *cie PJ dong. -,-

Dingin dan kantuk mulai menyerang akhirnya gue dan dwika pun masuk tenda untuk tidur. Setelah masuk tenda kantuk rasanya hilang dan akhirnya kami lanjut ngobrol ditenda hingga shubuh dan baru tidur sekitar pukul 06:00.

17 Agustus 2014
Belum cukup rasanya tidurku, temen-temen ngebangunin gue untuk segera bikin sarapan. Akhirnya dengan mata panda gue bikin sarapan dan makan bareng. Setelah makan packing lalu bersiap untuk tracking menuju Pantai Pathok Gebang. 

Track awal yang dilalui adalah kebun penduduk dengan kemiringan yang sangat curam. Jalur cukup jelas dan cukup singkat. Sekitar 1 jam kita telah tiba di Pantai Pathok Gebang. 
Naik Curam
Sanggar dan Ngalur dari atas

Turun Curam

Pantai ini terkenal dengan shower alami-nya yang terbentuk dari ombak yang membentur tebing sehingga ombak tersebut menjulang tinggi ke atas. Beruntung gue bisa mengabadikan momen ini walaupun angle potretnya kurang sempurna. 
Shower Alami

Pathok Gebang dari atas Tebing

Tebing Pathok Gebang

Setelah puas ber-sun bathing di Pathok Gebang kita kembali melangkah menuju Pantai Jung Pakis, jalur menuju pantai ini tepat berada didepan pantai pathok gebang, jalurnya datar dan sangat dekat. Hanya perlu waktu 10 menit untuk menuju Pantai Jung Pakis. Pantai ini masih sangat asri dan setibanya gue dipantai ini mengingatkan gue ke Green Bay yang ada dibanyuwangi sana. 
Tracking Jung Pakis
Jung Pakis


Panorama Jung Pakis

Setelah puas berpanas-panas ria, bermain ombak dan hunting foto kitapun kembali ke Pantai Sanggar. Setibanya di sanggar gue, ronny dan daus lanjut ke Pantai Ngalur sedangkan yang lain menunggu di tenda.
Pantai Ngalur

Pantai Ngalur mempunyai garis pantainya yang lebih panjang dari pada Sanggar. Vegetasinya juga lebih rapat. Namun pada dasarnya pemandangan di sini mirip dengan Pantai Sanggar, yakni pemandangan Tebing Jalu.

Capek harus tracking 4 pantai sekaligus, tapi karena terbentur jadwal kegiatan temen-temen akhirnya memutuskan untuk pulang sore itu juga sementara gue dan dwika bertahan 1 malam lagi di Pantai Sanggar.

18 Agustus 2014
Tak banyak yang kami lakukan pagi itu selain masak, ngopi, sarapan, berkenalan dengan kawan backpacker dari mojokerto yang juga camping. Packing lalu pulang.